Orang-orang yang telah mencoba menguraikan mimpi sejak zaman Mesir kuno. Namun para peneliti telah menemukan cara yang lebih langsung melihat mimpi itu. Tim menggunakan scan MRI untuk memantau objek penelitian dalam penelitian ini digunakan yaitu tiga orang sebagai sample saat mereka sedang tidur.
Relawan mulai tertidur di dalam tabung yang diberi scanner. Selama mereka tidur setiap aktivitas mimpi direkam dan diterjemahkan dalam bahan gambar nyata. Lalu mereka dibangunkan dan diminta untuk menceritakan apa yang mereka lihat dalam mimpi. Tiap gambar, entah itu patung perunggu, kunci, maupun benda lain disebutkan dan tidak peduli seberapa nyata benda-benda itu. Proses ini diulang lebih dari 200 kali untuk setiap peserta.
Ilmuan dari California Institute of Tchnologi di Pasaden, Dr. MOran Cerf, juga telah membuat alat perekam mimpi dan mampu menginterpretasikan mimpi tersebut hingga tidak lagi menjadi msterius.
Dr. Cerf bahkan berani membuat klaim berdasarkan studi awal. Ia menunjukkan bahwa aktivitas sel-sel otak individu atau neuron, berhubungan dengan objek atau konsep tertentu. Dalam studi Nature, para peneliti hanya akan dapat mengidentifikasi gambar atau konsep yang tersimpan di database. Mereka memperoleh hasil dengan mempelajari pasien yang diimplan (ditanam) elektroda untuk memonitor dan memperlakukan kejang otak. Sedangkan untuk menerjemahkan mimpi tersebut, telah ada upaya untuk menciptakan mesin interface sebelum mimpi diterjemahkan oleh instruksi yang dikendalikan oleh komputer atau mesin. Karena itu mimpi dapat diambil dan direkam dengan teknologi komputer yang dirancang sedemikian rupa untuk menafsirkan data-data yang dihasilkan oleh gelombong itu.
Sumber: http://malambegadang.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar